Tekad kuat, gigih dan ulet – tiga kata ini mewakili sifat Olivia Antoni yang berhasil membangun jaringan bisnis waralaba showroom mobil. Melalui bendera Aldo Mobilindo, Olivia sudah memiliki 28 jaringan dan ditargetkan hingga akhir 2011 akan ada 40 cabang di seluruh Indonesia. “Kami akan buka 8 cabang dalam waktu dekat ini,” katanya seraya menjelaskan, yaitu dua cabang di Makassar, serta masing-masing satu cabang di Jambi, Cikarang, Karawang, Bintaro, Ciganjur, dan Cikupa (Serang, Banten). Targetnya sebelum Lebaran sudah dibuka semua.
Selain waralaba showroom mobil, ibu tiga anak ini juga memiliki lima jaringan waralaba bisnis spa, yaitu di Makassar (dua cabang), Jambi (satu), dan Cilegon (dua). “Suaminya saya tawari bisnis showroom mobil, istrinya saya tawari bisnis spa,” kata Olivia menyibak cara menjajakan usahanya.
Bisnisnya bisa berkembang seperti saat ini tidaklah dibangun dalam tempo singkat. Ia merangkak dari bawah. Karier Olivia dimulai di PT Tunas Daihatsu Cilegon sebagai sales. “Saya hanya lulusan SMA kejuruan, keluarga saya kurang mampu membiayai kuliah,” ujarnya. Selepas SMA pada 1997, ia menikah dan fokus mengurus keluarga. Setelah lima tahun sebagai ibu rumah tangga, ia bertekad bekerja dan tahun 2001 mulai bekerja di Tunas Daihatsu Cilegon.
Olivia sudah berpikir membangun bisnis sendiri justru sejak pertama ia bekerja di Tunas. Mengapa? Ia terinspirasi buku Robert T. Kiyosaki sehingga ingin bebas dalam masalah finansial di usia 35 tahun. “Waktu itu usia saya 25 tahun, artinya saya harus membangun bisnis 10 tahun, untuk bisa menikmatinya di usia 35 tahun,” Olivia mengungkapkan prinsipnya.
Ia percaya pada apa yang diuraikan di buku Robert, membangun bisnis di samping pekerjaan utama sangatlah penting untuk membangun sekoci dalam diri, jika terjadi sesuatu pada pekerjaan kita, untuk memberi penghasilan tetap pada kita saat tidak produktif. “Saya bekerja sebagai sales selama 6 tahun 7 bulan, saya juga buka bisnis showroom mobil bekas,” tuturnya mengenang.
Nah, dari jerih payahnya membangun bisnis sendiri itu, ia berhasil mengumpulkan dana Rp 1,2 miliar. “Setelah punya dana, saya berani pinjam ke bank,” katanya. Dari pinjaman itulah, usahanya terus berkembang. Kala itu tahun 2007, meskipun Olivia “nyambi” bisnis sampingan, dengan berjualan mobil bekas di showroom miliknya, prestasi kerjanya di Tunas Daihatsu tidaklah kedodoran. Olivia tetap moncer dalam prestasi penjualan. Sebagai tenaga penjualan di Tunas, ia termasuk the best sales. Olivia baru keluar dari Tunas pada 2008, setelah ia mendapat modal kerja dari bank untuk fokus mengembangkan bisnisnya.
Namun bisnisnya tak selamanya mulus. Olivia sempat terpuruk karena bisnisnya tak berkembang. Lalu bagaimana Olivia mengatasi? Jaringan pertemananlah yang menolongnya. Setelah 1,5 tahun bisnisnya terempas, ia berhasil bangkit. Kala bisnisnya sakit, ia percaya kalau itu bukan akhir segalanya dan ia yakin bahwa Tuhan sedang memberinya “vitamin” untuk lebih kuat lagi. “Jadi saya buka wawasan, relasi dan teman-teman baru, dari situ saya menemukan bisnis baru,” ungkapnya penuh semangat.
Ia pun buka usaha jok mobil dan spa yang membuatnya bisa bangkit lagi sedikit demi sedikit. “Saya juga berhasil menjual e-book dari cerita bisnis saya sendiri,” ungkapnya lagi. Ia mendapat kepercayaan dari para pelanggannya di Tunas Daihatsu. “Saat itu, saya merasakan kekuatan kepercayaan itu sangat besar nilainya, ada dua-tiga pelanggan yang memercayakan uangnya untuk saya putar, kami bagi hasil sistem pinjamannya,” kata kelahiran Cirebon 19 Agustus 1976 ini.
Jadi selama terpuruk, Olivia menulis buku cerita bisnisnya melalui e-book. Ia mengaku e-book-nya berhasil terjual saat itu sebulan Rp 25 juta, per download harganya Rp 250 ribu. “Saya menulis dalam dua hari dua malam,” katanya. Judul e-book-nya Bisnis Showroom Mobil Tanpa Modal, yang bisa diperoleh di website dengan nama yang sama. Di e-book-nya itu Olivia menceritakan dengan detail jatuh-bangun bagaimana ia memulai bisnis.
Sejalan dengan itu, perlahan tetapi pasti, bisnis showroom-nya mulai bangkit lagi. Bahkan tak lagi sekadar menjual mobil bekas, tetapi juga mobil baru. Sejak 2010, Olivia pun mewaralabakan bisnisnya. Selain itu, bisnis spanya juga terus dikembangkan. Sejatinya, berbisnis spa karena didorong oleh hobinya yang suka datang ke spa. Menurutnya, mengelola bisnis showroom mobil itu sangat menuntut stres yang tinggi sehigga perlu relaksasi. “Sejak empat bulan lalu bisnis spa saya sudah diwaralabakan setelah buka 1,5 tahun lalu,” katanya.
Denny Lo, pemilik master franchise Aldo Mobilindo wilayah DKI Jakarta dan Tangerang mengatakan ia tertarik menjadi master franchise Aldo Mobilindo, karena konsep bisnisnya tidak rumit, tidak membutuhkan ruang besar untuk bisnis showroom mobil. Cukup satu ruko, investasi tidak terlalu besar, tidak perlu besar dulu untuk memulai, dan pemberdayaan levelnya tidak harus tinggi. “Saya melihat semangat Oliv yang tinggi, komitmennya tinggi, dan ingin membantu betul setiap gerainya agar bisa jalan,” katanya memuji Olivia yang jadi mitra bisnisnya.
Soal kegigihan Olivia membangun bisnis juga diakui Matt, karyawan Olivia sejak 2005. Matt sangat setia bekerja pada Olivia meski wanita itu pernah terpuruk bisnisnya. “Saya mengikuti perkembangan bisnis yang dia bangun, Mbak Olivia sempat mengalami masa payah pada 2008,” katanya. Kala itu ia melihat Olivia tetap tersenyum meski bisnisnya hingga ke titik nol.
Ke depan, Olivia pun akan terus mengembangkan bisnisnya. Ia akan memadukan Aldo Mobilindo tak hanya showroom tetapi juga spa mobil. Namun untuk bisnis spa mobil ini, ia namakan berbeda, yaitu Street ‘n Glow. Olivia akan mulai mengembangkan bisnis barunya tahun ini.
Dede Suryadi dan Herning Banirestu
2 comments for “Waralaba Showroom Mobil Besutan Mantan Sales”