Sudah 10 tahun, Uniqlo hadir di Indonesia. Brand fesyen dari Jepang ini agresif memasarkan produknya sehingga digandrungi pelanggan. Apa saja nilai lebih Uniqlo dibanding brand fesyen yang sudah ada?
Upaya untuk memperkuat statusnya sebagai sebuah brand global, Uniqlo terus membuka tokonya berskala besar di beberapa kota dan lokasi penting di dunia. Pada akhir tahun lalu, Uniqlo telah memiliki lebih dari 2.300 toko di seluruh dunia termasuk Jepang, Asia, Eropa, dan Amerika Utara.
Uniqlo adalah merek pakaian milik Fast Retailing Co, Ltd., sebuah perusahaan ritel global dari Jepang yang berpusat di Tokyo. Uniqlo merupakan merek terbesar dari delapan merek dagang lainnya di grup Fast Retailing seperti GU, Theory, PLST (Plus T), Comptoir des Cotonniers, Princesse tam.tam, J Brand, dan Helmut Lang.
Jika dianalisis, Uniqlo mampu mengembangkan produk khas dalam jumlah besar karena strategi bisnisnya mengintegrasikan seluruh proses produksi pakaian jadi, mulai dari perencanaan dan desain hingga produksi, distribusi, dan ritel.
Pangsa pasar Uniqlo pun terus berkembang di seluruh dunia karena terus melakukan inovasi, baik dari segi material maupun desain yang juga didukung oleh teknologi yang terus diperbarui. Seperti Uniqlo LifeWear diklaim sebagai pakaian inovatif berkualitas tinggi yang memiliki desain universal dan nyaman untuk semua orang, di mana saja dan kapan saja.
Uniqlo di Indonesia
Di Indonesia sendiri, Uniqlo tak kalah agresif. Uniqlo telah hadir di Indonesia sejak 2013 dengan membuka toko pertamanya di Lotte Shopping Avenue di Jakarta. Per Januari 2023, Uniqlo telah memiliki 56 toko di seluruh Indonesia. Selain itu, Uniqlo juga memasarkan produknya secara online melalui website Uniqlo.com yang melayani pengiriman ke seluruh Indonesia.
Bagi Uniqlo, Indonesia adalah salah satu negara terpadat di Asia, urutan keempat di dunia, dengan selera dan gaya hidup yang beragam, menjadikan negara ini sebagai pasar yang sangat besar dan potensial untuk industri ritel.
“Oleh karena itu, kami berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan di seluruh Indonesia. Dengan konsep LifeWear, Uniqlo percaya dapat mengukir tempat di hati masyarakat Indonesia bahkan di antara sekian banyak produk lokal dan global yang membentuk industri fesyen tanah air yang sangat kompetitif,” ujar Daniel Pieter Sumual, Marketing Director & E-Commerce Head Business Unit PT Fast Retailing Indonesia (Uniqlo Indonesia).
Selalu Beradaptasi Mengikuti Perkembangan Teknologi dan Berinovasi
Seiring dengan komitmen perusahaan untuk changing clothes, changing conventional wisdom and change the world (mengubah pakaian, mengubah pemikiran konvensional, dan merubah dunia), Fast Retailing berdedikasi untuk menciptakan pakaian berkualitas dengan nilai unik dan baru. Dengan filosofi LifeWear, Uniqlo juga berkomitmen merancang pakaian dan berinovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pemakainya.
Itu sebabnya, Uniqlo selalu beradaptasi mengikuti perkembangan teknologi dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup sehari-hari. “Fokus kami adalah menyediakan pakaian yang dapat menunjang aktivitas masyarakat sepanjang hari,” katanya.
Lalu apa nilai lebih dari Uniqlo? “Kekuatan utama Uniqlo dan koleksi LifeWear dalam industri fesyen adalah material berkualitas yang nyaman dan fungsional karena mudah dipadupadankan sesuai dengan banyak kebutuhan dan dapat digunakan dalam waktu lama. Selain harga yang wajar, Uniqlo juga menggunakan harga yang konsisten di semua tokonya di Indonesia dan di Uniqlo.com,” ujarnya setengah berpromosi.
Contohnya koleksi AIRism. Ini adalah salah satu produk utama Uniqlo yang telah digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia karena kemampuannya menyerap dan melepaskan kelembaban dengan cepat namun tetap sejuk saat disentuh kulit. Koleksinya sendiri sangat cocok untuk masyarakat yang tinggal di negara tropis seperti Indonesia. AIRism biasa digunakan dalam berbagai koleksi, antara lain innerwear, t-shirt, kemeja dan blouse, serta sleepwear.
Dari segi teknologi, Uniqlo telah melakukan banyak inovasi untuk menciptakan pakaian yang ramah lingkungan sesuai dengan pilar keberlanjutan untuk melindungi bumi, termasuk inovasi pembuatan pakaian denim ramah lingkungan yang meminimalkan penggunaan air melalui Jeans Innovation Center (JIC).
Hal ini juga termasuk hasil kolaborasi teknologi Uniqlo dengan Toray Industries, salah satu produsen serat dan tekstil terkemuka di dunia untuk memproduksi jaket fleece dan koleksi Dry Ex, koleksi Recycled Down dan jaket Uniqlo Down yang menggunakan proses daur ulang yang inovatif.
Lalu ada teknologi Heattech, yaitu inovasi lain yang dikembangkan Uniqlo untuk menjaga kehangatan tubuh sekaligus menghindari penggunaan pakaian dengan lapisan yang terlalu tebal. Teknologi ini terdiri dari empat jenis serat, yaitu rayon, mikro-akrilik, poliuretan, dan poliester yang cepat kering dan menahan panas, baik di dalam maupun di luar ruangan.
Jadi koleksi LifeWear melayani banyak fungsi. Mereka yang menyukai aktivitas luar ruangan dan olahraga akan memilih koleksi sport utility wear dan UV protection, sedangkan mereka yang menyukai gaya layering akan tertarik pada koleksi AIRism atau Heattech sebagai pakaian dalam untuk dikenakan dengan berbagai outerwear dan kemeja flannel. “Pecinta travel juga bisa menemukan koleksi lain dengan must-have-item untuk perjalanan praktis. Selain itu, berbagai koleksi untuk pria, wanita, dan anak-anak juga tersedia,” ujar Daniel.
Uniqlo juga dikenal sebagai perusahaan Jepang yang menyediakan pakaian kasual untuk semua orang. Untuk itu, strategi bisnis yang dilakukan Uniqlo agar menjangkau semua pangsa pasar adalah dengan membuat desain-desain yang netral. Kalau diihat baju-baju Uniqlo, kebanyakan motifnya polos dan modelnya universal serta ada pakaian formal maupun informal. Tak hanya model, untuk ukuran, di beberapa outlet Uniqlo juga menyediakan ukuran baju dengan banyak pilihan dari XS hingga XXL.
Strategi Marketing Uniqlo
Selain aktif melakukan inovasi produk, Uniqlo juga agresif dalam melakukan promosi. Seperti untuk mendukung posisinya di pasar Indonesia, Uniqlo juga telah melakukan berbagai kegiatan promosi di berbagai lini. Selain promosi intensif melalui media sosial, Uniqlo juga menggandeng key opinion leader (KOL), influencer media sosial, new media, dan komunitas untuk mengintegrasikan mereka ke dalam setiap kampanye.
Sebagai contoh, untuk koleksi flannel Uniqlo yang ikonik pada musim fall/winter 2022 lalu, pihaknya berkolaborasi dengan figur publik seperti Luna Maya, Patricia Gouw, Kerenina Sunny, Vincent Rompies, Desta, dan Gading Marten untuk mengajak para pecinta LifeWear menikmati kenyamanan koleksi kain flannel Uniqlo bersama keluarga dan teman.
Baru-baru ini, selama musim liburan, Uniqlo berkolaborasi dengan Isyana Sarasvati dan Teddy Adhitya mengadakan sesi musik khusus yang intim bertajuk “Holiday Rock Live From Your Neighborhood”. Pertunjukan ini dihadiri oleh sejumlah pelanggan setia Uniqlo Heritage Bandung dan dapat disaksikan secara langsung di seluruh Indonesia melalui semua platform digital Uniqlo (Youtube, Instagram, dan aplikasi Uniqlo.com).
Untuk memudahkan pelanggan membeli koleksi LifeWear, selain Uniqlo sudah memiliki sejumlah outletnya di berbagai wilayah di negeri ini, Uniqlo juga telah meluncurkan layanan e-Commerce melalui aplikasi dan website Uniqlo.com pada 2021.
Lalu bagaimana kinerja bisnis Uniqlo? Pihak Uniqlo tidak bersedia mengungkap secara gamblang kinerja bisnisnya. “Melihat semangat peminat LifeWear yang semakin besar, kami cukup bangga dengan pencapaian bisnis kami di Indonesia dan tetap optimistis dapat terus memenuhi kebutuhan gaya hidup masyarakat Indonesia dengan menyediakan pakaian yang berkualitas,” ungkap Daniel.
Dalam sebuah rilis medianya disebutkan nilai penjualan global Uniqlo mencapai sekitar 2.13 triliun Yen di 2021 (US$ 19.4 miliar, dihitung dengan kurs pada akhir Agustus 2021, 1 US$ = 109,9 Yen) pada tahun fiskal yang berakhir pada Agustus 2021. Tak mengherankan, Fast Retailing menjadi salah satu perusahaan ritel pakaian terbesar di dunia dan Uniqlo merupakan peritel spesialis utama di Jepang.
Khusus di Bangladesh, Uniqlo mendirikan suatu model bisnis sosial yang didirikan bersama dengan Bank Grameen di 2010, dan kini sudah berdiri lebih dari 15 toko Grameen-Uniqlo di Dakha.
Dalam pandangan Yuswohady, pengamat pemasaran, saat ini ada beberapa merek fesyen global yang terkenal di sini seperti Zara, H&M, dan Uniqlo. “Dulu, Zara cool banget, namun sekarang brand-nya jadi biasa di mata kaum milenial,” katanya membandingkan.
Nah, Uniqlo yang mengusung konsep one for all memiliki strategi tersendiri dalam membesut bisnisnya, yaitu memiliki inovasi teknologi pakaian dan harganya relatif murah untuk ukuran merek global. “Kekuatan Uniqlo dan H&M relatif murah untuk ukuran Eropa. Menurut saya, harga baju merek global di harga Rp 300 ribuan cukup murah, sedangkan Zara masih dianggap mahal,” ujar Siwo, panggilan Yuswohady.
Kalau merek Zara lebih menekankan pada masalah fesyen sedangkan Uniqlo lebih menekankan pada inovasi teknologinya, walaupun secara fesyen, Uniqlo juga bekerja sama dengan para desainer dunia. Uniqlo juga bisa menekan cost sehingga harga lebih murah karena dibuat inhouse sehingga lebih fleksibel.
Uniqlo hadir ke Indonesia di era milenial dengan membawa konsep yang fresh. Sebelumnya, para pemain fesyen itu lebih mengedepankan tren, tapi Uniqlo lebih mengedepankan teknologi fesyen (AIRism, Heattech) dan lebih kasual sehingga cocok untuk milenial yang lebih suka gaya kasual dan dilihat dari harganya, cocok dengan daya beli milenial. “Rohnya Uniqlo itu sejalan dengan rohnya kaum milenial sehingga secara brand bisa diterima,” ujar Siwo.
Namun demikian, Uniqlo yang masuk ke Indonesia baru satu dekade, harus lebih aktif membangun mereknya sehingga pelanggan bisa mengenal lebih dalam seperti value, culture, dsb sehingga semakin banyak yang mengenal Uniqlo. “Memang, 10 tahun di fesyen termasuk baru, tapi kalau lama, kecenderungannya tua,” kata penulis buku terbaru Fomo Marketing for Fomo Sapiens ini.
Tentunya, pihak Uniqlo juga tak akan tinggal diam. “Kami ingin fokus pada apa yang mampu kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup pelanggan kami dan masyarakat di manapun kami beroperasi, termasuk Indonesia melalui pakaian yang bagus,” kata Daniel.
Terus membangun merek dan juga harus bisa lebih dekat serta relevan dengan generasi selanjutnya seperti generasi Z juga penting dilakukan agar hype effect Uniqlo tidak berhenti sehingga sebuah brand bisa tetap digandrungi, long lasting, dan sustainable ke depannya.
Dede Suryadi
Riset: Fitriana Era Madani
————————————-
10 Tahun Uniqlo Garap Pasar Fesyen Indonesia
• Uniqlo hadir di Indonesia sejak 2013 dengan membuka toko pertamanya di Lotte Shopping Avenue di Jakarta.
• Bagi Uniqlo, Indonesia adalah salah satu negara terpadat di Asia, urutan keempat di dunia, dengan selera dan gaya hidup yang beragam, menjadikan negara ini sebagai pasar yang sangat besar dan potensial untuk industri ritel.
• Uniqlo juga dikenal sebagai perusahaan Jepang yang menyediakan pakaian kasual untuk semua orang.
• Dengan filosofi LifeWear, Uniqlo juga berkomitmen merancang pakaian dan berinovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pemakainya.
• Uniqlo selalu beradaptasi mengikuti perkembangan teknologi dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup sehari-hari.
• Memiliki inovasi dan beragam koleksi fesyen seperti koleksi AIRism, Heattech, pakaian ramah lingkungan, dsb dengan beragam ukuran lengkap mulai dari XS hingga XXL.
• Agresif melakukan berbagai kegiatan promosi di berbagai lini. Selain promosi intensif melalui media sosial, Uniqlo juga menggandeng key opinion leader (KOL), influencer media sosial, new media, dan komunitas untuk mengintegrasikan mereka ke dalam setiap kampanye.
• Per Januari 2023, Uniqlo telah memiliki 56 toko di seluruh Indonesia.
• Uniqlo juga memasarkan produknya secara online melalui website Uniqlo.com yang melayani pengiriman ke seluruh Indonesia.
• Selain memberikan harga yang wajar, Uniqlo juga menggunakan harga yang konsisten di semua tokonya di Indonesia dan di Uniqlo.com.