Yosi Widhayanti: Menjadikan TI Bagian Penting Strategi Bisnis

Karena posisinya sebagai GM Divisi Teknologi Informasi PT Aplikasinusa Lintasarta, Yosi Widhayanti sangat menguasai seluk-beluk TI di perusahaannya tersebut. Tak hanya itu, kepemimpinan perempuan yang pernah dinobatkan sebagai Manajer Terbaik di perusahaannya ini tak diragukan lagi. Maka, tidaklah mengherankan, dalam ajang Best e-Corporation (Best e-Corp)yang digelar Majalah SWA, ia mampu meraih juara II untuk kategori Future IT Leader.

Yosi menceritakan, untuk meraih posisi sekarang, ia merintis dari bawah: yakni mulai dari posisi programmer. Pengalaman dan kemampuannya telah teruji, sehingga ia bisa menduduki posisi sekarang. Menurutnya, menjadi seorang pemimpin di divisi TI tidak harus memiliki dasar teknik TI secara detail. Akan tetapi, ada satu skillyang harus dimiliki calon pemimpin, yakni punya kemampuan mencapai target perusahaan yang selaras dengan visi dan misi perusahaan.

Sebagai contoh, dalam lingkup TI, seorang pemimpin TI itu harus mampu mengerahkan timnya untuk dapat sejalan dengan target perusahaan sesuai dengan kontribusi perannya. Tim TI juga mempunyai peran aktif dalam mempercepat pencapaian target perusahaan. Karena itu, tim TI adalah bagian dari strategic businessperusahaan. Sehingga, pemimpin TI harus bisa menjadikan diri dan timnya sebagai bagian penting dari strategi bisnis perusahaan dan kontribusi aktif dalam proses bisnis keseluruhan.

Untuk itu, tim yang dipimpinnya sudah mulai mengembangkan diri, bukan hanya sebagai supporting back office, tetapi juga biasa melayani kebutuhan para internal user di Lintasarta. Selain itu, timnya pun harus mampu berhadapan dengan para pengguna yang berasal dari luar perusahaan. Dengan demikian, timnya bisa lebih mengasah kemampuan mendesain sistem TI yang berbasis pada kebutuhan pelanggan. Tentunya, semua itu dijalankan melalui kerja sama dengan tim pemasaran dan penjualan dalam mendesain program.

Di samping itu, seorang pemimpin juga harus bisa menjadi panutan. Apa yang dikatakannya harus ia lakukan dengan memberi contoh pada bawahan. Satu hal lagi, untuk menjadi seorang pimpinan yang benar, harus selalu berani minta umpan balik dari stafnya. Berani meminta masukan merupakan cara mengasah kemampuan mendengar dan berkomunikasi dua arah dengan staf. Bahkan, berani minta umpan balik juga kepada atasan.

Intinya, seorang pemimpin harus berani bersikap terbuka, baik pemikiran maupun hatinya. Kemudian, bagaimanapun, sebagai panutan, pemimpin harus bisa bekerja dua kali lebih cepat, lebih baik dan lebih responsif daripada stafnya. “Selain itu, juga harus belajar berani percaya pada kemampuan dan kompetensi staf supaya proses pendelegasian tugas berjalan dengan benar,” ia menambahkan.

Yudi Rulanto, Direktur Lintasarta, menilai Yosi sebagai sosok yang sedikit bicara tetapi banyak kerja. Hasil kerjanya sering melebihi ekspektasi Yudi sebagai atasannya. Yosi adalah sosok yang all out. “Dia mudah tertantang untuk melakukan atau mencari terobosan-terobosan yang terkait dengan arah pengembangan strategis perusahaan,” ungkapnya memuji.

Sementara itu, Richard Kartawijaya, juri Best e-Corp 2010, melihat Yosi mampu melakukan pemetaan usaha dengan TI dan melibatkan pengguna secara langsung. Dengan TI itu, ia bisa membuat semua bidang dari proses bisnis dapat diukur dengan baik. “Secara menyeluruh para pemenang Future TI Leader mempunyai kelebihan utama dalam penguasaan pengetahuan bisnis yang dilakukan perusahaannya,” Richard menegaskan.

Dede Suryadi dan Tutut Handayani

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.